Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Sejarah kerajaan-Kerajaan Di Pulau Alor

Gambar
  Menurut ceritra yang beredar di masyarakat Alor, kerajaan tertua di Kabupaten Alor adalah kerajaan Abui di pedalaman pegunungan Alor dan kerajaan Munaseli di ujung timur pulau Pantar. Suatu ketika, kedua kerajaan ini terlibat dalam sebuah Perang Magic. Mereka menggunakan kekuatan-kekuatan gaib untuk saling menghancurkan. Munaseli mengirim lebah ke Abui sebaliknya Abui mengirim angin topan dan api ke Munaseli. Perang ini akhirnya dimenangkan oleh Munaseli. Konon, tengkorak raja Abui yang memimpin perang tersebut saat ini masih tersimpan dalam sebuah goa di Mataru. Kerajaan berikutnya yang didirikan adalah kerajaan Pandai yang terletak dekat kerajaan Munaseli dan Kerajaan Bunga Bali yang berpusat di Alor Besar. Munaseli dan Pandai yang bertetangga, pada akhirnya juga terlibat dalam sebuah perang yang menyebabkan Munaseli meminta bantuan kepada raja kerajaan Majapahit, mengingat sebelumnya telah kalah perang melawan Abui. Sekitar awal tahun 1300-an , detasmen tentara bantuan

Tiga Kampung Tradisional Di Alor Paling Populer

Gambar
  Kabpuaten Alor adalah salah satu Kabupaten di Provinsi NTT, Kabupaten Alor memiliki berbagai suku dan kampung tradisionalnya yang menyebar di seluruh Kabupaten Alor. Namun pada kesempatam ini, kita hanya membahas 3 suku dan kampung tradisionalnya. Untuk itu sebelum kita lanjut, saudara/i bisa mendukung channel ini dengan cara LIKE, COMMENT, SUBCRIBE dan Share ke media sosial lainnya. 1.       Kampung Tradisional Takpala – Suku Abui Kampung tradisional tersebut bernama Takpala, yang berada di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Barat Laut. Kampung tradisional itu sudah menjadi aset wisata dan dianggap sebagai cagar budaya yang dilindungi dalam peraturan daerah Kabupaten Alor. Hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam dari Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, atau sekitar 30 kilometer untuk mencapai kampung yang terletak di atas lereng bukit. Di kampung ini, terdapat 15 buah rumah adat tradisional atau rumah lopo Suku Abui. Selain itu, ada 13 kepala keluarga atau 40 jiwa yang berm

TOLERANSI UMAT BERAGAMA DI ALOR

Gambar
  Warga Alor, Nusa Tenggara Timur, bukan hanya berteori soal menjunjung   toleransi antar-umat beragama. Karena umat muslim dan umat kristen di Alor hingga saat ini kompak membangun masjid dan Gereja, Hal itu sudah terjalin berabad-abad yang lalu. Tak heran jika salah satu Kmpung di Alor yakni Kampung Ilawe, pemeluk agama islam selalu ikut membangun gereja dan warga kristen pun turut membantu mendirikan masjid. Hubungan antar umat beragama ini bukan merupakan hubungan yang formal, tetapi sejak awal kultural, suatu hubungan bukan hanya berdasarkan agama di dalam dirinya,   tetapi suatu hubungan berdasarkan hidup manusia, dan perbedaan agama dalam satu keluarga di kalangan masyarakat alor merupakan hal yang biasa.   . Di Jazirah Kabola, Alor, NTT, warga muslim bahkan membuka acara Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesperawi) yang diikuti seluruh kecamatan di Kabupaten Alor. Kaum muslim memeriahkan acara dengan menampilkan grup kasidahan dari Majid Kadelang. Bahkan, hampir semua ko