TOLERANSI UMAT BERAGAMA DI ALOR
Warga Alor, Nusa Tenggara Timur, bukan hanya berteori soal menjunjung toleransi antar-umat beragama.
Karena umat muslim dan umat kristen di Alor hingga
saat ini kompak membangun masjid dan Gereja, Hal itu sudah terjalin berabad-abad
yang lalu.
Tak heran jika salah satu Kmpung di Alor yakni Kampung
Ilawe, pemeluk agama islam selalu ikut membangun gereja dan warga kristen pun
turut membantu mendirikan masjid.
Hubungan antar umat beragama ini bukan merupakan
hubungan yang formal, tetapi sejak awal kultural, suatu hubungan bukan hanya
berdasarkan agama di dalam dirinya, tetapi suatu hubungan berdasarkan hidup
manusia, dan perbedaan agama dalam satu keluarga di kalangan masyarakat alor
merupakan hal yang biasa.
. Di Jazirah Kabola, Alor, NTT, warga muslim bahkan
membuka acara Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesperawi) yang diikuti seluruh
kecamatan di Kabupaten Alor.
Kaum muslim memeriahkan acara dengan menampilkan grup
kasidahan dari Majid Kadelang. Bahkan, hampir semua kontingen yang datang pada
ajang itu diketuai oleh warga yang beragama muslim..
Kerukunan antar
umat beragama di Alor terjalin dari awal masuknya agama Islam dan Kristen di
Alor dan masih dijaga hingga saat ini. Hal itu menunjukkan bahwa Alor memang
benar-benar surga di Indonesia timur, karena Di tempat lain, suku, agama dan
ras dipakai sebagai alasan untuk saling berperang, tetapi di Alor tidak.
Justru, perbedaan dijadikan kekayaan untuk membangun Kabupaten Alor,"
Terima Kasih
Salam “TARA MITI TOMI NUKU”
Komentar
Posting Komentar