Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

PESAN UNTUK KAWAN

Gambar
 #PESAN_UNTUK_KAWAN "Saya menulis ini sebagai bentuk ungkapan syukur saya kepada kalian semua" Ada waktu untuk bertemu, ada waktu untuk berpisah, ada waktu untuk bahagia, ada waktu untuk bersedih, ada waktu untuk bersama, dan ada waktu untuk sendiri. Itulah yang pantas kita syukuri saat ini. Karena semua yang terjadi dalam hidup kita ini sudah dirancang sedemikian rupa oleh Tuhan Sang pemilik kehidupan. Tidak terasa waktu kian berlalu, mengantarkan semua kenangan indah saat kita masih bersama, membawa jauh semua cerita tentang kebersamaan kita, bahkan membuat kita seolah-olah tidak pernah bertemu dan saling mengenal satu sama lain. Ada susah, senang, suka maupun duka telah kita menikmati bersama waktu itu. Apa yang harus kita lakukan saat ini, apa yang harus kita buktikan bahwa ini semua adalah nyata. Apakah kita semua harus kembali.??? Tentu tidak. Sekarang tinggal bagaimana kita menyukuri itu semua dalam kehidupan kita masing-masing. Sidang Skripsi, Program Studi Teknik Inf

DESEMBER TANPA AYAH

Gambar
DESEMBER TANPA AYAH Bulan Desember adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani di seluruh dunia, dan Bulan Desember adalah bulan yang sangat saya suka karena bulan itu adalah bulan kelahiran Tuhan Yesus Kristus dan juga bulan yang sangat membahagiakan karena bisa berkumpul dengan keluarga dan ber- Natal bersama. Tetapi, Natal tahun ini memang Natal yang cukup sulit untuk kami terutama saya. Ini adalah Natal kedua tanpa ayah/Bapak yang dipanggil Tuhan sejak tanggal 28 Maret 2021 yang lalu😢.  Natal tahun ini dilalui tanpa satu keinginan yang terkabulkan yakni beribadah bersama dengan sosok pria  yang kini ada di hati saya. Natal kali ke-2 tanpa sosok Ayah yang merawat-membesarkan saya selama 26 tahun waktu itu sampai akhir hayatnya.  Pria terbaik yang saya punya, pria terbaik yang menyatu dalam hidup saya, pria terbaik yang darahnya mengalir dalam tubuh saya, dan pria terbaik yang selalu berusaha tersenyum walaupun sedang sakit besar waktu itu.👍 Sekarang apa lagi yang harus d

AIR MATA DARI LAUT

Gambar
AIR MATA DARI LAUT Sumber: google Tragedi terbakarnya kapal cepat Cantika EXPRES77 pada hari Senin 24 Oktober 2022 yang membawa ratusan penumpang itu dikabarkan ada belasan orang meninggal dunia dan masih banyak yang belum ditemukan, mulai dari balita hingga pada lansia menjadi korban tragedi nahas itu telah membuat saya mengingat kembali pada 3 tahun silam yakni tragedi KM NUSA KENARI II tujuan Kalabahi-Mademang Kecamatan Pureman yang tenggelam di Tanjung Margeta pada tahun 2019 lalu, saya merasakan betul bagaimana kita menjadi kelurga ketika mendengar kejadian serupa saat orang yang kita kenal baik entah itu Bapak,mama, anak saudara/i, sahabat atau teman menjadi korban musibah itu. Rasa lapar maupun haus tidak lagi dirasakan ketika kita mendengar keluarga kita menjadi korban bencana atau musibah seperti itu. Yang ada hanyalah rasa sedih, panik maupun cemas menyelimuti batin, karena entah selamat atau tidak dan sudah ditemukan atau belum?? itulah yang ada dalam pikiran kita saat itu

“Mengenang Setahun Kepergian Ayah”

Gambar
  “Setelah Setahun Kepergian Ayah” Ayah Tak terasa Sudah setahun saya jauh dari ayah,  dan sudah setahun saya mencoba tetap tegar menghadapi segala persoalan hidup dan mencari setiap solusi yang saya butuhkan. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah perasaan kehilangan, dan bukan waktu yang terlalu lama untuk sebuah tahapan pendewasaan. Entahlah,, baru sekarang saya sadar batapa diri ini sangat rindu. Rindu pada semangat yang senantiasa mendidihkan keberanian di waktu yang lalu. Dan ketika itu, semua hanya biasa. Tak pernah ada kesan istimewa. Tapi sekarang, yang biasa itulah justru yang sangat saya rindukan. Ayah, Kau tak pernah berhenti mengungkap segala harapan dan impian. Harapan yang kau berikan pada anakmu, keinginan tuk jadikan saya yang luar biasa. Harapan agar saya menjadi yang paling indah dan berarti. Hanya untuk sebuah alasan, “karena saya adalah anakmu”. Kau tak pernah rela saya berada pada satu titik kesalahan, yang mungkin akan membawa saya pada sedikit kemunduran.  Dan se

WISUDA TANPA ADA AYAH DI SAMPING

Gambar
 WISUDA TANPA ADA AYAH DI SAMPING Gambar1:  Bersama Ibu Setelah Acara Wisuda Saya bahagia hidup di dunia ini walaupun terkadang cobaan hidup datang silih berganti seiring berjalannya waktu. Namun inilah yang dimaksud dinamika kehidupan, seluruh kehidupan di dunia ini sudah dirancang sedemikian rupa oleh Tuhan Sang Pencipta alam semesta, semuanya dikembalikan kepada hukum alam namun takdir tetap saja takdir. Bagi saya, tidak ada momen membahagiakan selain didampingi oleh kedua orangtua ketika wisuda. Target ini yang coba saya capai sedari awal masuk kuliah hingga menyelesaikan skripsi. Sebab, orangtua bakal bangga melihat saya memakai Toga. Namun, realita hidup memang tak selalu indah seperti yang direncanakan. Belum sempat membuat orangtua bangga ketika melihat pakai toga, namun Tuhan sudah lebih dulu mengambil  Ayah saya terlebih dahulu dan saya yakin bahwa Taman Surga yang indah adalah tempat Ayah saya saat ini. Hidup di dunia ini tak selalu berjalan mulus, terkadang rintangan dan co