Dari Desa Kembali Ke Desa

 

Berbicara mengenai Desa maka yang muncul di benak kita adalah Tradisional, Sederhana dan Alami.

Alasan utama saya memilih tinggal dan betah di Desa adalah biaya hidupnya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan perkotaan, karena di Desa saya bisa mendapatkan kebutuhan pokok untuk kehidupan sehari-hari dengan harga yang terjangkau bahkan gratis.

Ada banyak orang yang bermimpi tinggal di kota besar, tapi tak sedikit juga orang yang bermimpi tinggal di Desa karena kebisingan kota. Kehidupan kota besar memang menjanjikan banyak hal, tak terkecuali harapan kehidupan yang lebih layak.

Sudah hampir 2 tahun saya kembali dan hidup di pedesaan setelah kurang lebih 13 tahun bersekolah di Kota. Pedesaan memang cocok untuk saya karena lingkungan yang tenang, nyaman, dan sederhana mewarnai hari-hari saya selama ini. Meskipun jauh dari perkotaan, namun rasa nyaman di Desa tak pernah bisa digantikan oleh apapun.

Bahkan jika disuruh memilih hidup di Kota dengan segala fasilitas yang memadai atau di Desa dengan fasilitas yang seadanya namun lingkungan yang asri. Saya akan memilih hidup di Desa yang sebagai tanah kelahiran saya.


Saya bisa berbicara demikian karena telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk merasakan semuanya. Saya dilahirkan dan dibesarkan di Desa hingga selesai pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan memulai Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota hingga mengakhiri perguruan tinggi, sehingga saya punya penilaian atas itu.

Mungkin banyak orang tidak setuju dengan pendapat saya, bahwa di desa lebih enak daripada di kota. Tapi memang begitu adanya. Jauh di dalam hati saya yang selalu merindukan ketenangan pedesaan dengan kebiasaan yang tradisional dan sederhana.

Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa hidup di Desa bukanlah menjadikan kita kurang pekerjaan. Tetapi Justru saya bangga memiliki tanah kelahiran di Desa.

Terima kasih Tuhan karena telah menciptakan alam semesta yang luar biasa ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

WISUDA TANPA ADA AYAH DI SAMPING

PESAN UNTUK KAWAN

Kisah Perjalanan Pendidikan Yang Penuh Tantangan