MENIKAH BUKAN MENGAKHIRI KISAH PERCINTAAN TETAPI MENGAWALI KISAH CINTA

 

Foto : Menuju Gereja 

Pernikahan merupakan impian bagi semua kaum muda mudi, namun ada pula orang yang gagal mewujudkan impian tersebut bahkan tidak sedikit pula yang mewujudkannya namun tidak bertahan lama, semua itu dengan berbagai alasannya masing-masing.


Menikah itu bukan akhir kisah percintaan tetapi awal dari kisah cinta yang sesungguhnya. Namanya bersatunya dua orang yang berbeda pasti tak semudah mempersatukan kedua tangan. Perbedaan pendapat dan cara pandang pasti ada, asal kita mau mendiskusikan dan tidak mendahulukan ego masing-masing masalah bisa diselesaikan bersama. Berbicara menggunakan hati dan mau lebih mengenal kepribadian pasangan. Sampai sekarang saya menganggap istri adalah teman hidup dan teman berbagi.  

Foto : Acara Resepsi 

Saya menemukan jodoh saya pada tahun 2018 yang lalu saat saya berusia 24 tahun sedangkan istri saya berusia 20 tahun ketika saat itu kami berdua masih aktif berstudy di perguruan tinggi masing-masing.

Kami menjalani hubungan yang terbilang cukup matang yakni 6 tahun lamanya namun jarang bertemu karena istri saya berstudy di Kota Kupang tepatnya di STTII Kupang sedangkan saya di Universitas Tribuana Kalabahi (Kab. Alor), yah kami bisa bertemu apabila ada waktu libur, itupun kalau istri saya pulang ke Alor😊


Seperti pada umumnya orang berpacaran, pasti ada begitu banyak tantangan dan pesoalan yang dihadapi dan hal itu tidak terlepas dari hubungan kami.


Tetapi kami tetap percaya bahwa ketika tantangan muncul, baik berupa ujian atau masalah finansial, janganlah menyerah! Kegigihan dan saling percaya adalah kunci utama dalam mengatasi berbagai tantangan. Ketika kita menyerah artinya kita tidak akan bisa melalui tantangan juga belajar dari hal tersebut. Dan semuanya itu tetap kami syukuri karena apapun itu Tuhan punya rencana yang indah dibalik semua itu.

 

Setelah 2 tahun menjalani hubungan akhirnya kami sepakati sempatkan waktu untuk memperkenalkan ke keluarga masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa kami ingin membangun hubungan yang lebih serius. Selain itu, keterlibatan orang tua dapat membantu dalam mengatasi konflik atau masalah yang mungkin saja muncul di masa depan.


Singkat cerita, setelah 6 Tahun lamanya mungkin waktu yang cukup untuk melangsungkan pernikahan sehingga keluarga dari kedua pihak bertemu dan menyepakati semua hal yang berkaitan dengan rencana pernikahan ini.

Foto : Acara Resepsi 


Persiapan pernikahan itu memang perlu waktu apalagi kami punya prinsip jangan sampai terlalu merepotkan keluarga. 

Ada yang  mempersiapkan hari besar itu dari jauh-jauh hari dengan persiapan yang matang namun adapula orang yang melakukan persiapan dengan waktu singkat


Konsep pernikahan dari kecil saya memimpikan konsep pernikahan yang sederhana cukup ucap Sumpah dan Janji di Gereja sebagai tanda kami telah menikah resmi secara agama. tidak perlu adanya pernikahan yang seperti orang lain lakukan dengan konsep yang mewah.


Singkat cerita, setelah melewati berbagai hal dan pada tanggal 5 September 2024 tepat pukul 09.00 WITA kami sah secara Agama.

Foto : Pemberkatan

meskipun dihari bahagia itu saya  merasa ada yang kurang karena tidak ada ayah yang mendampingi saya, namun saya pun belajar bahwa dalam hidup kita harus mengiklaskan meski jalan menuju ikhlas sungguh panjang, terjal dan tidak ada ujungnya.


Terimakasih 

Komentar

  1. Selamat ya dek,,, Tuhan Yesus memberkati selalu dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang sudah diberkati πŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ˜˜πŸ˜˜ salam buat Tante πŸ˜˜πŸ’œ

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WISUDA TANPA ADA AYAH DI SAMPING

KISAH UNIK DIBALIK SAPAAN BAPAK TINGGAL ORANG YANG PENUH INSPIRASI