Kisah Perjalanan Pendidikan Yang Penuh Tantangan

Tak ada sebuah rencana di balik kisah - kisah kelam yang telah saya lalui dan tak pernah terlupakan dalam kehidupan saya, salah satunya yakni kisah perjalanan pendidikan saya. Perjalanan hidup masih panjang tetapi sekilas kehidupan yang telah dilalui merupakan pedoman pengalaman berharga bagi saya dalam kehidupan di dunia pendidikan.

      Saat ini saya telah menyelesaikan tugas akhir (Skripsi) di perguruan tinggi Universitas Tribuana Kalabahi (UNTRIB). Selangkah lagi saya akan mengakhiri pendidikan di perguruan tinggi.

Perjalanan pendidikan dari SD sampai dengan Perguruan tinggi ini tentu saya mengalami banyak sekali masalah. Namun masalah bukan berarti tidak ada jalan keluarnya, Semua masalah ada jalan keluarnya.

Kesuksesan tidak terlepas dari keraguan, kegagalan maupun hidup dalam penderitaan.

 Berikut adalah sekilas kisah - kisah pendidikan saya yang penuh dengan tantangan, kegagalan dan juga hidup dalam kegelapan menuju proses mencari kehidupan yang terang.

1. Tingkat SD

     Saya memulai Sekolah Dasar pada tahun 2000. Pengalaman paling buruk tingkat Sekolah Dasar yakni sekolah selama 8 tahun🙂

Saya tahan kelas waktu kelas satu SD karena kurang belajar sehingga berhimbas pada nilai raport. Dengan pengalaman itulah saya ditekankan oleh orang tua untuk tetap giat belajar dan Puji Tuhan semuanya lancar hingga saya tamat Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2007.

2. Tingkat SMP

Awal saya memulai Sekolah Menengah pertama (SMP) di SMP Nasional Langkuru yang sekarang bernama SMP Negeri Langkuru pada tahun 2007. Lagi dan lagi sikap malas saya kembali yakni selalu bolos sekolah pada saat KBM berlangsung maupun malas ke sekolah karena belum memahami tentang pentingnya pendidikan. Dengan itulah saya putus sekolah pada tahun itu dengan alasan bahwa ingin melanjutkan sekolah di Kalabahi🙂

Maka pada tahun berikutnya yakni tahun 2008 saya Masuk dan memulai sekolah di SMP Kristen II Kalabahi (Jembatan Hitam) dan sejak itulah saya mulai rajin ke sekolah dan saya mulai paham bahwa pendidikan itu sangat penting.

Sayapun mulai berpikir bahwa apa yang akan saya lakukan ketika tidak sekolah nanti??

Ada satu kalimat dari salah satu Guru sewaktu SD yakni Pak Kristofel Sailana, Beliau mengatkan bahwa “Kalau kalian tidak sekolah atau pemalas sekolah berarti kalian akan disuruh memikul tas atau mengangkat barang seperti budak ketika ada tamu yang datang di Kampung”

Sehingga saya berniat untuk sekolah mulai terasa dan Puji Tuhan karena berjalan lancar sehingga saya tamat pada tahun 2011.

3. Tingkat SMA

Saya melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA N 2 Kalabahi (Mola) pada tahun 2011, Kisah pendidikan SMA adalah kisah yang paling menyenangkan karena dari sekolah tingkat SMA lah yang mulai membentuk karakter, watak dan mental untuk persiapan di dunia publik untuk bersaing. Dengan campur tangan Tuhan semuanya berjalan lancar dan saya mengakhiri Sekolah Menengah Atas pada tahun 2014.

4. Kisah hidup Perguruan Tinggi

Berbicara mengenai Perguruan tinggi maka ada banyak sekali kisah yang saya temui atau hadapi.

Setelah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2014, saya memutuskan untuk kuliah di Ibu Kota Provinsi NTT yakni di Kota Kupang, ketika saya menyampaikan keinginan saya itu kepada kedua Orang Tua saya dan merekapun menyetujuinya sehingga saya mulai mempersiapkan semua kebutuhan, mulai dari administrasi pendaftaran hingga kebutuhan lainnya dan saya pun berangkat ke Kupang pada tahun itu juga yakni tahun 2014 dan didampingi oleh Alm Bapak saya.

Tujuan saya ingin melanjutkan perguruan tinggi di Kota Kupang adalah untuk sekolah Arsitek karena mengingat hobi saya adalah menggambar/mendesign walaupun di Program Studi Arsitek tidak selamanya menggambar sih, selain Arsitek sayapun ingin kuliah di Prodi Komputer.

Setelah tiba di Kupang, saya mulai mendaftarkan diri di Kampus Stikom Uyilindo Kupang (STIKOM) namun biaya SPP sangat mahal sehingga saya membatalkan niat saya di Kampus tersebut karena nantinya membebankan orang tua. Setelah itu, sasaran Kampus berikut adalah Politeknik Negeri Kupang untuk memilih Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang sebagai salah satu keinginan saya, sayapun mendaftar dan mengikuti seleksi dan setelah beberapa hari kemudian informasi hasil seleksi pun keluar namun saya dinyatakan tidak lulus😢

Saat itu juga saya merasa bahwa ini semua percuma, mengapa saat saya mulai semangat namun hambatan selalu saja ada??

Keesokan harinya saya mendapatkan informasi bahwa Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (UKAW) masih membuka pendaftaran Gelombang ke-3 yang dimana eskonya waktu pendaftaran akan ditutup, untuk itu tanpa basa basi saya segera menyiapkan persyaratan pendaftaran dan segera ke sana untuk proses pendaftaran.

Di UKAW terpaksa saya memilih dua program studi untuk mengikuti seleksi yang sebenarnya bukan keinginan saya yakni Prodi Manajemen dan PJKR, setelah seleksi ternyata saya dinyatakan lulus di Prodi PJKR.

Setelah itu saya memulai kuliah semester 1,2,3 dan menjelang semester 4 lagi dan lagi saya mendapat sebuah masalah di internal Prodi, saya berupaya dengan segala cara untuk bisa melanjutkan Kuliah namun ternyata semuanya tidak bisa.😢

Mungkin karena itu bukan tujuan saya ke Kupang😂,memang dari awal saya tidak berkeinginan untuk menjadi seorang Guru dan saya yakin bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk saya.

Karena dengan masalah itulah saya memutuskan untuk kembali ke Alor pada tahun 2017, setelah tiba di Alor saya ke Kampung, entah apa yang akan saya kerjakan setelah kembali ke kampung. Segala pikiran mulai muncul, apakah tetap tinggal di kampung atau merantau untuk mencari pekerjaan, namun niat untuk Kuliah selalu ada dalam benak saya.

Singkat cerita :

Seminggu kemudai Ibu (Mama) saya ke Kalabahi dan mengambil formolir Pendaftaran dari Universitas Tribuana (UNTRIB) Kalabahi lalu menelpon saya dan bertanya ' Masih mau kuliah atau tidak??, Saya mejawab : Kalau mama dong masih mau urus saya na saya siap Kuliah, dan mama pun berkata bahwa kalau begitu siap ke Kalabahi untuk urus pendaftaran.


Di UNTRIB saya memilih Program Studi Teknik Informatika untuk seleksi dan Puji Tuhan saya dinyatakan lulus dan bisa berkuliah hingga berakhir tepat pada waktunya. Saya percaya bahwa itu semua bukan karena kemampuan, kekuatan atau kelebihan saya, tetapi itu semua semata-mata Anugrah yang Tuhan berikan untuk saya.👍

Di atas adalah kisah pendidikan saya yang penuh tantangan, hambatan dan lain sebagainya. 

Proses perjuangan membutuhakan kesabaran untuk menghadapinya. Untuk mengahdapi semua masalah butuh bantuan kekuatan dari Tuhan sendiri, karena semuanya Ia telah rencanakan sebelum kita lahir di bumi ini. Bersyukurlah apa adanya dalam kehidupan.

Sebahgian orang tidak ingin menceritakan kisah hidupnya untuk banyak orang karena merasa malu, minder dan lain sebagainya dengan kegagalan mereka. Namun menurut saya tidak demikian. Ketika kegagalan kita bisa memotivasi orang lain untuk terus semangat yah kenapa tidak bisa. 

Tidak penting berapa kali kita gagal, tetapi yang penting adalah berapa kali kita banhkit dari kegagalan.

Demikian kisah Perjalanan Pendidikan saya yang diceritakan lewat tulisan ini, kurang lebihnya mohon maaf.

Tuhan memberkati🙏


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENIKAH BUKAN MENGAKHIRI KISAH PERCINTAAN TETAPI MENGAWALI KISAH CINTA

WISUDA TANPA ADA AYAH DI SAMPING

KISAH UNIK DIBALIK SAPAAN BAPAK TINGGAL ORANG YANG PENUH INSPIRASI