ANTARA AYAH, SAYA DAN MASA DEPAN
Jika berbicara tentang sebuah pilihan berarti akan ada beberapa pertimbangan sebelum kita menentukan pilihan yang kita ambil, Permasalahan dari pilihan yang saya ambil sangatlah sederhana.
Menjadi anak laki-laki sulung sungguh membuat saya selalu memikirkan tentang kesuksesan, kemapanan, dan kebahagiaan. Apalagi sejak Ayah saya telah pergi untuk selamanya. Membuat saya tidak henti-hentinya memikirkan masa depan, terkadang hal itu membuat saya sedih karena saya merasa belum siap dan sangat takut apabila saya gagal.
Saya kuliah di perguruan tinggi Universitas Tribuana Kalabahi sedangkan Ibu saya adalah seorang Pengajar Sekolah Dasar di SDN Kolomana, Ayah saya seorang petani dan Beliau jatuh sakit (Stroke) sejak tahun 2016 yang lalu.
Singkat Cerita:
Pada tanggal 14 Maret 2021 sementara saya berada di Kampus, tiba-tiba saya mendapat Pesan singkat (SMS) dari Ibu saya di Kampung yang isinya demikian: “ᴮᵃᵖᵃᵏ ˢᵘ ᵗⁱᵈᵃᵏ ᵐᵃᵏᵃⁿ ᵈᵘᵃ ʰᵃʳⁱ ᵏᵒ ᵐᵃᵐᵃ ᵃᵈᵃ ᵏⁱʳⁱᵐ ᴮᵃᵖᵃᵏ ᵖᵘ ᶠᵒᵗᵒ ᵗᵘʳᵘⁿ ʲᵃᵈⁱ ᶜᵉᵗᵃᵏ ᵇᵃʳᵘ ᵇᵃʷᵃ ⁿᵃⁱᵏ”. Tanpa pikir panjang saya segera menyelesaikan tugas Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) waktu itu untuk berangkat ke Kampung secepatnya walaupun belum semuanya selesai. Saya sangat tidak peduli termasuk dengan IPK nanti.
Pada tanggal 24 Maret 2021 saya berangkat ke Kampung dan sampai di rumah pada sore hari kira-kira pukul 17.00 WITA. Ketika masuk ke kamar untuk melihat keadaan Ayah yang sementra terbaring. Saya pun terkejut karena kondisi Ayah saat itu menurun drastis, tidak seperti sebelumnya. Dalam hati saya berkata “Tuhan e, kenapa Bapak terlalu sengsara begini?? Tuhan tolong kasih kesembuhan di Bapak ko”🙁
Beberapa hari kemudian tepat Hari Minggu tanggal 28 Maret 2021, pukul 07:25 WITA Ayah saya menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya.
Gambar3 : Saat Ayah Meninggal
Hati sangat terpukul karena apa yang saya impikan selama ini menjadi sia-sia, namun semua itu adalah suatu hal yang sudah diatur oleh Tuhan dan pasti terjadi dalam waktu itu, secara manusiawi saya pun beropini bahwa biarlah, daripada Ayah sengsara seperti itu, ikhlaskan biar Ayah Bahagia di Sorga. dan itulah yang membuat saya bisa tegar dan bangkit.
Kesimpulan “Manusia boleh berencana tetapi Tuhan yang akan menentukan”.
Terima Kasih.
🙏🙏🙏
BalasHapusIt's good man. Hahaha...
BalasHapusKuat2 nepa,semangat berkarya, Tuhan berkati.
Oke ship....terima kasih Nepa
BalasHapusOh yaaa HBD ee Nepa, terlmbat kasih ucapan ttpi doa Shu mndahului dari kmarin🙂👍🙏
Semangat meraih mimpi..
BalasHapusKita semua adlh org2 kuat yg bangkit dr pengalaman pahit dr keluarga🙏😌
Amiiinn....terima kasih banyak. Tuhan berkati selalu
HapusTuhan Yesus Berkati Selalu,, Segala Sesuatu Tuhan sudah Atur sedemikian rupa... terus Semangat kk.. Bersama Tuhan pasti sanggup.
BalasHapusTerima kasih banyak kk, Tuhan memberkati
Hapus