Postingan

Featured Post

TRADISI BERKEBUN DARI MASYARAKAT ALOR NTT

Gambar
sumber gambar : Googl e Kabupaten Alor merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Nusa tenggara Timur. Kabupaten Alor terdiri dari 3 pulau besar yakni Pulau Alor, PANTAR dan Pura. Sedangkan untuk pulau kecil sendiri sekitar ada belasan pulau. Di Kabupaten Alor pada umumnya orang menanam padi di ladang, sedangkan yang bersawah cuma ada di beberapa titik dari keseluruhan wilayah kabupaten Alor. Masyarakat Alor biasanya mempersiapkan ladang dengan menebas hutan atau istilahnya di sini Potong Kebun sekitar bulan Agustus sampai Oktober. Penebasan hutan akan dilakukan setelah Sembayang Parang di tempat² Ibadah bahkan di beberapa tempat selalu melalukan ritual-ritual adat. Hal ini dilakukan agar dalam mempersiapkan ladang tidak mendapatkan hal-hal tidak diinginkan hingga pada akhirnya mendapat hasil ladang yang memuaskan. Saat Persiapan Ladang (Potong Kebun) Masyarakat Alor menanam padi di  ladang mengandalkan hujan, bukan irigasi, sehingga padi ladang hanya ditanam setahu

CATATAN DARI PELOSOK DESA

Gambar
  Catatan Dari Pelosok Desa Sawah Desa Kailesa Ada begitu banyak hal menarik yang sudah saya temui di pedesaan, seperti pemandangan yang asri, gaya hidup yang sederhana dan juga sikap warga desa yang ramah. Saat ini suasana desa yang sejuk, ditandai dengan daun-daun padi yang hijau nan indah di sepanjang hamparan sawah yang sederhana ini. Padi-padi hijau ranau pada petakan sawah-sawah milik penduduk desa menjadi hiasan mata bagaikan negeri yang penuh dengan berkah. Terlihat dari kejauhan mata memandang bukit-bukit kecil yang menjulang mengelilingi penduduk bagaikan di dalam kuali. Hari ini hati saya terasa senang dan bahagia sekali melihat pemandangan alam di lembah ini. Sungguh indah kuasa Tuhan untuk alam semesta ini. Pemandangan Penduduk Desa Kailesa Hari yang begitu cerah dengan pancaran sinar mentari yang begitu indah dari ufuk timur bagaikan belayan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tanpa pamrih, menyinari sepanjang hari seperti Tuhan Maha pemberi kehidupan pada makhluk-Nya

Dari Desa Kembali Ke Desa

Gambar
  Berbicara mengenai Desa maka yang muncul di benak kita adalah Tradisional, Sederhana dan Alami. Alasan utama saya memilih tinggal dan betah di Desa adalah biaya hidupnya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan perkotaan, karena di Desa saya bisa mendapatkan kebutuhan pokok untuk kehidupan sehari-hari dengan harga yang terjangkau bahkan gratis. Ada banyak orang yang bermimpi tinggal di kota besar, tapi tak sedikit juga orang yang bermimpi tinggal di Desa karena kebisingan kota. Kehidupan kota besar memang menjanjikan banyak hal, tak terkecuali harapan kehidupan yang lebih layak. Sudah hampir 2 tahun saya kembali dan hidup di pedesaan setelah kurang lebih 13 tahun bersekolah di Kota. Pedesaan memang cocok untuk saya karena lingkungan yang tenang, nyaman, dan sederhana mewarnai hari-hari saya selama ini. Meskipun jauh dari perkotaan, namun rasa nyaman di Desa tak pernah bisa digantikan oleh apapun. Bahkan jika disuruh memilih hidup di Kota dengan segala fasilitas yang memadai atau d

PESAN UNTUK KAWAN

Gambar
 #PESAN_UNTUK_KAWAN "Saya menulis ini sebagai bentuk ungkapan syukur saya kepada kalian semua" Ada waktu untuk bertemu, ada waktu untuk berpisah, ada waktu untuk bahagia, ada waktu untuk bersedih, ada waktu untuk bersama, dan ada waktu untuk sendiri. Itulah yang pantas kita syukuri saat ini. Karena semua yang terjadi dalam hidup kita ini sudah dirancang sedemikian rupa oleh Tuhan Sang pemilik kehidupan. Tidak terasa waktu kian berlalu, mengantarkan semua kenangan indah saat kita masih bersama, membawa jauh semua cerita tentang kebersamaan kita, bahkan membuat kita seolah-olah tidak pernah bertemu dan saling mengenal satu sama lain. Ada susah, senang, suka maupun duka telah kita menikmati bersama waktu itu. Apa yang harus kita lakukan saat ini, apa yang harus kita buktikan bahwa ini semua adalah nyata. Apakah kita semua harus kembali.??? Tentu tidak. Sekarang tinggal bagaimana kita menyukuri itu semua dalam kehidupan kita masing-masing. Sidang Skripsi, Program Studi Teknik Inf

DESEMBER TANPA AYAH

Gambar
DESEMBER TANPA AYAH Bulan Desember adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani di seluruh dunia, dan Bulan Desember adalah bulan yang sangat saya suka karena bulan itu adalah bulan kelahiran Tuhan Yesus Kristus dan juga bulan yang sangat membahagiakan karena bisa berkumpul dengan keluarga dan ber- Natal bersama. Tetapi, Natal tahun ini memang Natal yang cukup sulit untuk kami terutama saya. Ini adalah Natal kedua tanpa ayah/Bapak yang dipanggil Tuhan sejak tanggal 28 Maret 2021 yang lalu😢.  Natal tahun ini dilalui tanpa satu keinginan yang terkabulkan yakni beribadah bersama dengan sosok pria  yang kini ada di hati saya. Natal kali ke-2 tanpa sosok Ayah yang merawat-membesarkan saya selama 26 tahun waktu itu sampai akhir hayatnya.  Pria terbaik yang saya punya, pria terbaik yang menyatu dalam hidup saya, pria terbaik yang darahnya mengalir dalam tubuh saya, dan pria terbaik yang selalu berusaha tersenyum walaupun sedang sakit besar waktu itu.👍 Sekarang apa lagi yang harus d

AIR MATA DARI LAUT

Gambar
AIR MATA DARI LAUT Sumber: google Tragedi terbakarnya kapal cepat Cantika EXPRES77 pada hari Senin 24 Oktober 2022 yang membawa ratusan penumpang itu dikabarkan ada belasan orang meninggal dunia dan masih banyak yang belum ditemukan, mulai dari balita hingga pada lansia menjadi korban tragedi nahas itu telah membuat saya mengingat kembali pada 3 tahun silam yakni tragedi KM NUSA KENARI II tujuan Kalabahi-Mademang Kecamatan Pureman yang tenggelam di Tanjung Margeta pada tahun 2019 lalu, saya merasakan betul bagaimana kita menjadi kelurga ketika mendengar kejadian serupa saat orang yang kita kenal baik entah itu Bapak,mama, anak saudara/i, sahabat atau teman menjadi korban musibah itu. Rasa lapar maupun haus tidak lagi dirasakan ketika kita mendengar keluarga kita menjadi korban bencana atau musibah seperti itu. Yang ada hanyalah rasa sedih, panik maupun cemas menyelimuti batin, karena entah selamat atau tidak dan sudah ditemukan atau belum?? itulah yang ada dalam pikiran kita saat itu

“Mengenang Setahun Kepergian Ayah”

Gambar
  “Setelah Setahun Kepergian Ayah” Ayah Tak terasa Sudah setahun saya jauh dari ayah,  dan sudah setahun saya mencoba tetap tegar menghadapi segala persoalan hidup dan mencari setiap solusi yang saya butuhkan. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah perasaan kehilangan, dan bukan waktu yang terlalu lama untuk sebuah tahapan pendewasaan. Entahlah,, baru sekarang saya sadar batapa diri ini sangat rindu. Rindu pada semangat yang senantiasa mendidihkan keberanian di waktu yang lalu. Dan ketika itu, semua hanya biasa. Tak pernah ada kesan istimewa. Tapi sekarang, yang biasa itulah justru yang sangat saya rindukan. Ayah, Kau tak pernah berhenti mengungkap segala harapan dan impian. Harapan yang kau berikan pada anakmu, keinginan tuk jadikan saya yang luar biasa. Harapan agar saya menjadi yang paling indah dan berarti. Hanya untuk sebuah alasan, “karena saya adalah anakmu”. Kau tak pernah rela saya berada pada satu titik kesalahan, yang mungkin akan membawa saya pada sedikit kemunduran.  Dan se